Jangan Bangga Diri (Renungan)


Image : http://ferryrusli.blogspot.co.id/2013/08/jambi.html

Ada 4 Pria berbicara tentang amal ibadah mereka dan kesuksesan yang telah di dapat,


Pria 1.

Alhamdulillah sejak sering sholat dhuha rezeki menjadi lancar bisnis sukses sebentar lagi anak saya lulus SMU rencananya akan kuliah ke luar Negeri.

Pria 2.

Bukan main hebat sekali, sejak naik haji / umroh ibadahku semakin rajin alhamdulillah anak juga sukses rumah harganya miliaran, aset bertambah orang tua sangat bangga berkat do'a saya

Pria 3.

Masya Alloh sungguh nikmat tak terkira sejak rajin puasa dan bersedekah rezeki bagaikan sungai mengalir tidak ada putus-putusnya, anak baru selesai kuliah di luar negeri dan menjadi staf menteri

Ketiga pria tersebut kemudian melirik pria ke 4 sejak tadi hanya terdiam. Salah satu bertanya kepada pria ke 4.
Bagaimana dirimu?
Kawan mengapa engkau diam saja.??

Pria 4

Saya tidak sehebat kalian, jangankan kesuksesan bahkan saya tidak tahu ibadah yg saya lakukan di terima oleh Alloh SWT. atau tidak

Saya tahu ibadah di terima dan sukses setelah saya meninggal nanti. Jadi saya merasa belum bisa menceritakan ibadah yg saya lakukan dan balasan yg Alloh berikan kepada saya.

Jangan bersandar kepada amal.
Sebab ketertipuan ini adalah sikap bersandar kepada amal secara berlebih. Ini akan melahirkan kepuasan, kebanggaan dan akhlak buruk kepada Alloh Ta'ala.

Orang yg melakukan amal ibadah tidak tahu apakah amalnya di terima atau tidak, mereka tidak tahu betapa besar dosa dan maksiatnya, juga mereka tidak tahu apakah amalnya bernilai keikhlasan atau tidak..

Oleh karena itu, mereka di anjurkan untuk meminta rahmat Alloh dan selalu beristighfar. Karena Alloh Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Di riwayatkan dari Abu Hurairah :

"Sesungguhnya amal seseorang tidak akan memasukannya ke dalam surga." Mereka bertanya, "Tidak pula engkau Ya Rasullulloh? Beliau menjawab, Tidak pula saya. Hanya saja Alloh meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai sunnah) dan berlakulah sedang (tidak berlebihan dalam ibadah dan kendor atau lemah)."
                                                                                                          (HR. Bukhari & Muslim)

Sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga kecuali dg rahmat Alloh. Dan diantara rahmat-Nya adalah dia memberikan taufik untuk beramal dan hidayah untuk taat kepada-Nya.

Karenanya, kita wajib bersyukur kepada Alloh dan merendah diri kepada-Nya. Tidak layak hamba bersandar kepada amalnya.

Seorang hamba tidak pantas membanggakan amal ibadahnya yg seolah-olah karena pilihan ( paling sesuai dengan sunah ) dan usahanya semata, apalagi ada perasaan telah memberikan kebaikan untuk Alloh.

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.
Read Also :-
Labels : #Arsip ,#Islam ,
Getting Info...